Archive for Maret, 2011



Berikut ini adalah langkah-langkah untuk menghapus atau meng uninstall Windows Seven (7) dan kembali ke Windows XP (Untuk kembali ke Windows Vista Scroll ke bawah). Langkah-langkah ini cuma bisa jalan di Windows XP. Kalau Anda membuat dual boot dengan Windows Vista lihat bagian “Mengembalikan ke Windows Vista” (Scroll ke bawah).

Inti yang akan di lakukan adalah menghapus menu system operasi saat komputer dinyalakan . Kalu menu ini tidak ada maka komputer akan menjalankan sistem operasi standar.

Mengembalikan ke Windows XP.

1. Masuk ke Windows XP seperti biasa.

2. Masukan DVD Windows Seven (7) ke dalam DVD ROM.

3. Tekan tombol Windows + R untuk menjalankan kotak perintah Run.

4. Kalau DVD ROM Anda adalah “E: , ketikan E:bootbootsect.exe /nt52 ALL /force” tanpa tanda petiknya ga usah ya… Ganti huruf E: kalau DVD-ROM Anda bukan E:

5. Keluarkan DVD Windows Seven (7) dari DVD-ROM, lalu restart komputer.

6. Komputer akan masuk ke Windows XP secara otomatis.

7. Format drive yang berisi Windows Seven (7) atau hapus file dan folder milik Window Seven (7) secara manual kalau drive tersebut berisi data juga.

8. Hapus file bot.bak dan bootsect.bak dari drive tempat Windows XP.

Mengembalikan ke Windows Vista.

Caranya tidak berbeda jauh dengan cara uninstall di Windows XP, bedanya cuma terletak pada perintah pada langkah ke empat. Master boot record (MBR) yang digunakan Windows XP adalah NT52, sedangkan MBR pada Windows Vista adalah NT60. Lihat langkah ke-empat pada “Mengembalikan ke Windows XP”, ada nt52 bukan?

1. Masuk ke Windows Vista seperti biasa.

2. Masukan DVD instalasi Windows Seven beta (7) ke dalam DVD ROM.

3. Tekan tombol Windows + R untuk menjalankan kotak perintah Run.

4. Kalau DVD ROM Anda adalah “E: , ketikan E:bootbootsect.exe /nt60 ALL /force” tanpa tanda petiknya ga usah ya… Ganti huruf E: kalau DVD-ROM Anda bukan E:

5. Keluarkan DVD Windows Seven (7) dari DVD-ROM, lalu restart komputer.

6. Komputer akan masuk ke Windows Vista secara otomatis.

7. Format drive yang berisi Windows Seven (7) atau hapus file dan folder milik Window Seven (7) secara manual kalau drive tersebut berisi data juga.

8. Hapus file bot.bak dan bootsect.bak dari drive tempat Windows Vista.

Bagaimana jika DVD Windows Seven hilang?

Bagaimana kalau DVD Windows Seven hilang? Bukan berarti Anda tidak bisa uninstall Windows Seven, tetap ada jalan lain kok… begini caranya…

1. Jalankan sistem operasi utama Anda. Windows XP atau Windows Vista.

2. Format partisi Windows Seven dan pastikan Anda tidak menyimpan data di partisi tersebut.

3. Masukan CD atau DVD Windows XP atau Windows Vista.

4. Klik Start >> Run >> ketikan “C:windowsbootbootsect /nt52 c:” Untuk Windows XP, dan untuk Windows Vista Klik Start >> Run >> ketikan “C:windowsbootbootsect /nt60 c:”

Bagaimana menurut Anda? Apakah Anda sudah berhasil menghapus Windows Seven Anda??

Data rate units


Dalam telekomunikasi, bit rate atau kecepatan transfer data adalah jumlah rata-rata bit , karakter, atau blok per satuan waktu melewati antara peralatan dalam sistem transmisi data. Hal ini biasanya diukur dalam kelipatan dari unit bit per detik atau byte per detik .

Lihat juga: Bit rate untuk perbedaan antara bitrate kotor dan bitrate bersih dan antara throughput dan goodput.
Untuk menjadi seperti eksplisit mungkin, baik awalan dan akhiran unit harus diketahui. Sebagai contoh, singkatan 2 Mb sebenarnya dapat dikembangkan dalam 2 cara yang berbeda ( mega- vs mebi- dan -bit ). Singkatan 2 MB dapat diperluas dalam 2 cara yang berbeda juga ( mega- vs mebi- dan -byte ). Perbedaan angka yang terkait dapat signifikan:

Unit Bits Bits / 1.000.000
Mega-bit 1,000,000 1.0
Mebi-bit 1,048,576 1.05
Mega-byte 8,000,000 8.0
Mebi-byte 8,388,608 8.39

Tabel di atas menunjukkan perbedaan 5% perkiraan antara mega-sesuai dan mebi-unit dengan perbedaan 700% antara unit-bit dan byte. Ketegasan dalam unit ini penting karena perbedaan bisa menjadi lebih besar di seluruh unit awalan yang berbeda).

Awalan: k vs Ki

k- singkatan kilo , yang berarti 1.000, sedangkan Ki- singkatan kilobinary , yang berarti 1.024. Para standar prefiks biner seperti Ki- relatif baru-baru ini diperkenalkan dan masih menghadapi adopsi rendah. K- sering digunakan untuk berarti 1.024, terutama di KB , yang kilobyte .
Suffix: b vs B

b singkatan dari bit dan B adalah singkatan dari byte . Namun, telah diusulkan [ oleh siapa? ] yang sedikit tidak boleh disingkat karena sudah singkatan untuk digit biner , dan perbedaan antara bit dan byte dapat menyebabkan kebingungan. Dalam konteks unit data rate, satu byte mengacu pada 8 bit . Sebagai contoh, ketika 1 Mbps koneksi yang diiklankan, biasanya berarti bahwa download bandwidth dicapai maksimum adalah 1 megabit / s (juta bit per detik), yang sebenarnya adalah 0,125 MB / s ( megabyte per detik ), atau sekitar 0,1192 MiB / s ( mebibyte per detik ).

Masalah

Pada tahun 1999, Komisi Electromechanical Internasional (IEC) diterbitkan Perubahan 2 ke “IEC 60027-2: simbol Surat untuk digunakan dalam teknologi listrik – Bagian 2: dan elektronik. Telekomunikasi” Standar ini disetujui pada tahun 1998, memperkenalkan prefiks kibi-, mebi-, gibi-, tebi-, pebi-, dan exbi-, masing-masing untuk digunakan dalam menetapkan kelipatan biner suatu besaran. Nama ini berasal dari dua huruf pertama dari prefiks SI asli diikuti oleh bi (kependekan dari biner ). Hal ini juga menjelaskan bahwa awalan SI hanya memiliki dasar-10 makna dan tidak pernah memiliki basis-2 makna.
Penggunaan yang benar untuk file, disk, dan ukuran memori adalah sebagai berikut:

Kilobyte (KB) 1,000 Kibibyte (KIB) 1,024
Megabyte (MB) 1.000 2 Mebibyte (MiB) 1.024 2
Gigabyte (GB) 1.000 3 Gibibyte (GiB) 1.024 3
Terabyte (TB) 1.000 4 Tebibyte (TiB) 1.024 4
Petabyte (PB) 1.000 5 Pebibyte (PIB) 1.024 5

Masalahnya adalah bahwa komputer dan teknologi industri belum beradaptasi dengan standar ini. Jika Microsoft Windows menunjukkan ukuran disk, itu mengkonversi 28735078400 bytes ke 26.7 GB . Konversi yang benar harus baik 28,7 GB, atau 26.7 GiB. Banyak mungkin ingat 1.44 MB floppy. Namun, diformat) kapasitas (dari disk adalah 1.440 KiB atau 1,44 × 1.000 × 1.024, memberikan baik 1,40 MiB atau 1,47 MB.
Pada tanggal 18 September 2003, Reuters melaporkan bahwa Apple, Dell, Gateway, Hewlett-Packard, IBM, Sharp, Sony, dan Toshiba sedang digugat dalam tindakan hukum-sesuai dengan kelas di Pengadilan Tinggi Los Angeles untuk “menipu” pembeli sebagai dengan kapasitas sebenarnya sulit drive perusahaan tersebut. Hal ini tentu saja disebabkan karena ambiguitas GB bila digunakan oleh vendor perangkat lunak dan perangkat keras. preseden ini mungkin meminta Apple untuk mengadopsi prefiks biner dalam Surat Mac OS, serta perusahaan lain untuk menekan Microsoft untuk mengadopsi mereka di sistem operasi Windows-nya.

kelipatan Desimal bit

PERINGATAN: Unit-unit ini sering tidak digunakan dalam cara yang disarankan! Lihat bagian “Masalah”.

Kilobit per detik

Sebuah kilobit per detik ( kbit / s , kb / s , atau kbps ) adalah satuan kecepatan transfer data yang sama dengan:
1000 bit per detik atau
125 byte per detik.

Megabit per detik

Sebuah megabit per detik ( s / Mbit , Mb / s , atau Mbps , tidak boleh disamakan dengan MBit / s yang berarti, secara harfiah, mili bit per detik ) adalah satuan kecepatan transfer data yang sama dengan:
1.000.000 bit per detik atau
1.000 kilobit per detik atau
125.000 byte per detik.

Gigabit per detik

Sebuah gigabit per detik ( s / Gbit , Gb / s , atau Gbps ) adalah satuan kecepatan transfer data yang sama dengan:
1.000 megabits per detik atau
1.000.000 kilobit per detik atau
1,000,000,000 bit per detik atau
125.000.000 byte per detik

Binary kelipatan bit

Untuk informasi lebih rinci tentang awalan seperti kibi-, mebi-, gibi-, dan tebi-, lihat awalan Binary .

Kibibit per detik

Sebuah kibibit per detik ( Kibit / s atau KiB / s ) adalah satuan kecepatan transfer data sebesar 1.024 bit per detik. Kata “kibibit” tidak dikapitalisasi, tapi singkatan “Kibit” adalah.

Mebibit per detik

Sebuah mebibit per detik ( Mibit / s atau MiB / s ) adalah satuan kecepatan transfer data yang sama dengan:
1.048.576 bit per detik atau
1.024 kibibits per detik.

Gibibit per detik

Sebuah gibibit per detik ( Gibit / s atau Gib / s ) adalah satuan kecepatan transfer data yang sama dengan:
1,073,741,824 bit per detik atau
1.048.576 kibibits per detik atau
1.024 mebibits per detik.

Tebibit per detik

Sebuah tebibit per detik ( Tibit / s atau Tib / s ) adalah satuan kecepatan transfer data yang sama dengan:
1.099.511.627.776 bit per detik atau
1,073,741,824 kibibits per detik atau
1.048.576 mebibits per detik atau
1.024 gibibits per detik.

Kelipatan dari byte Desimal

PERINGATAN: Unit-unit ini sering tidak digunakan dalam cara yang disarankan! Lihat bagian “Masalah”.

Kilobyte per detik

Sebuah kilobyte per detik ( kB / s atau kbps ) adalah satuan kecepatan transfer data yang sama dengan:
8.000 bit per detik, atau
1.000 byte per detik, atau
8 kilobit per detik.

Megabyte per detik

Sebuah megabyte per detik ( MB / s atau MBps ) adalah satuan kecepatan transfer data yang sama dengan:
8.000.000 bit per detik, atau
1.000.000 byte per detik, atau
1.000 kilobyte per detik, atau
8 megabit per detik.

Gigabyte per detik

Sebuah gigabyte per detik ( GB / s atau Gbps ) adalah satuan kecepatan transfer data yang sama dengan:
8000000000 bit per detik, atau
1.000.000.000 byte per detik, atau
1.000.000 kilobyte per detik, atau
1.000 megabyte per detik, atau
8 gigabit per detik.

Terabyte per detik

Sebuah terabyte per detik ( TB / s atau Tbps ) adalah satuan kecepatan transfer data yang sama dengan:
8.000.000.000.000 bit per detik, atau
1.000.000.000.000 byte per detik, atau
1,000,000,000 kilobyte per detik, atau
1.000.000 megabyte per detik, atau
1.000 gigabyte per detik, atau
8 terabit per detik.

Binary kelipatan dari byte

Untuk informasi lebih rinci tentang awalan seperti kibi-, mebi-, gibi-, dan tebi-, lihat awalan Binary .

Kibibyte per detik

Sebuah kibibyte per detik ( KiB / s atau KiBps ) adalah satuan kecepatan transfer data yang sama dengan:
1.024 byte per detik, atau
8 kibibits per detik, atau
8192 bit per detik.

Mebibyte per detik

Sebuah mebibyte per detik ( MiB / s atau Mibps ) adalah satuan kecepatan transfer data yang sama dengan:
1.048.576 byte per detik, atau
1.024 kibibytes per detik, atau
8 mebibits per detik, atau
8192 kibibits per detik, atau
8.388.608 bit per detik.

Gibibyte per detik

Sebuah gibibyte per detik ( GiB / s atau GiBps ) adalah satuan kecepatan transfer data yang sama dengan:
1,073,741,824 byte per detik, atau
1.048.576 kibibytes per detik, atau
1.024 mebibytes per detik, atau
8 gibibits per detik, atau
8192 mebibits per detik, atau
8.388.608 kibibits per detik, atau
8589934592 bit per detik.

Tebibyte per detik

Sebuah tebibyte per detik ( TiB / s atau TiBps ) adalah satuan kecepatan transfer data yang sama dengan:
1.099.511.627.776 byte per detik, atau
1,073,741,824 kibibytes per detik, atau
1.048.576 mebibytes per detik, atau
1.024 gibibytes per detik, atau
8 tebibits per detik.
8192 gibibits per detik, atau
8.388.608 mebibits per detik, atau
8589934592 kibibits per detik, atau
8.796.093.022.208 bit per detik.

formula Konversi

Nama Simbol bit per detik byte per detik bit per detik (rumus) byte per detik (rumus)
bit per detik bit / s 1 0.125 1 1 / 8
byte per detik B / s 8 1 8 1
kilobit per detik kbit / s 1,000 125 10 3 10 3 / 8
kibibit per detik Kibit / s 1,024 128 2 10 2 7
kilobyte per detik kB / s 8,000 1,000 8×10 3 10 3
kibibyte per detik KiB / s 8,192 1,024 2 13 2 10
megabit per detik Mbit / s 1,000,000 125,000 10 6 10 6 / 8
mebibit per detik Mibit / s 1,048,576 131,072 2 20 2 17
megabyte per detik MB / s 8,000,000 1,000,000 8×10 6 10 6
mebibyte per detik MiB / s 8,388,608 1,048,576 2 23 2 20
gigabit per detik Gbit / s 1,000,000,000 125,000,000 10 9 10 9 / 8
gibibit per detik Gibit / s 1,073,741,957 134,217,728 2 30 2 27
gigabyte per detik GB / s 8,000,000,000 1,000,000,000 8×10 9 10 9
gibibyte per detik GiB / s 8,589,934,592 1,073,741,824 2 33 2 30
Terabit per detik Tbit / s 1,000,000,000,000 125,000,000,000 10 12 10 12 / 8
tebibit per detik Tibit / s 1.099.511.627.776 137,438,953,472 2 40 2 37
terabyte per detik TB / s 8.000.000.000.000 1,000,000,000,000 8×10 12 10 12
tebibyte per detik TiB / s 8.796.093.022.208 1.099.511.627.776 2 43 2 40

Contoh

Kuantitas Unit bit per detik byte per detik Lapangan Deskripsi
56 kbit / s 56,000 7,000 Jaringan 56k modem – 56 kb / s – 56.000 b / s
64 kbit / s 64,000 8,000 Jaringan 64k ISDN – 64 kb / s – 64.000 b / s
1536 kbit / s 1,536,000 192,000 Jaringan 1536k T1 – 1.536.000 b / s (1,536 Mb / s)
1 Gbit / s 1,000,000,000 125,000,000 Jaringan Gigabit Ethernet
10 Gbit / s 10,000,000,000 1,250,000,000 Jaringan 10 Gigabit Ethernet
1 Tbit / s 1,000,000,000,000 125,000,000,000 Jaringan SEA-ME-WE 4 kabel komunikasi bawah laut – 1,28 terabit per detik [ 1 ]
4 kbit / s 4,000 500 Audio data minimum dicapai untuk dikenali pidato pengkodean (menggunakan tujuan khusus codec speech )
8 kbit / s 8,000 1,000 Audio data telepon kualitas
32 kbit / s 32,000 4,000 Audio data MW kualitas
128 kbit / s 128,000 16,000 Audio data 128 kb / s MP3 – 128.000 b / s
192 kbit / s 192,000 24,000 Audio data Hampir CD kualitas untuk file yang dikompresi dalam MP3 format
1,411.2 kbit / s 1,411,200 176,400 Audio data CD audio (terkompresi, 16 sampel bit × 44,1 kHz × 2 channel)
2 Mbit / s 2,000,000 250,000 Data video VHS kualitas
8 Mbit / s 8,000,000 1,000,000 Data video DVD kualitas
27 Mbit / s 27,000,000 3,375,000 Data video HDTV kualitas
1.244 Gbit / s 1,244,000,000 155,500,000 Jaringan OC-24 , sebuah 1,244 Gb / s SONET saluran data
9.953 Gbit / s 9,953,000,000 1,244,125,000 Jaringan OC-192 , sebuah 9,953 Gb / s SONET saluran data
39.813 Gbit / s 39,813,000,000 4,976,625,000 Jaringan OC-768 , sebuah 39,813 Gb / s SONET channel data, yang tercepat digunakan saat ini
60 MB / s 480,000,000 60,000,000 Komputer data interface USB 2.0
625 MB / s 5,000,000,000 625,000,000 Komputer data interface USB 3.0
98.3 MB / s 786,432,000 98,304,000 Komputer data interface FireWire IEEE 1394b-2002 S800
120 MB / s 960,000,000 120,000,000 Komputer data interface Harddisk membaca, Samsung SpinPoint F1 HD103Uj [1]
133 MB / s 1,064,000,000 133,000,000 Komputer data interface PATA 33-133 MB / s
150 MB / s 1,200,000,000 150,000,000 Komputer data interface SATA 1.5GB / s – Generasi Pertama
300 MB / s 2,400,000,000 300,000,000 Komputer data interface SATA 3Gb / s – generasi kedua
600 MB / s 4,800,000,000 600,000,000 Komputer data interface SATA 6Gb / s – Generasi Ketiga
533 MB / s 4,264,000,000 533,000,000 Komputer data interface PCI 133-533 MB / s
1280 MB / s 10,000,000,000 1,250,000,000 Komputer data interface Halilintar


Di Indonesia, WiMax memang belum sepopuper Wi-Fi (Wireless Fidelity). Menurut Wikipedia, WiMAX adalah singkatan dari Worldwide Interoperability for Microwave Access, merupakan teknologi akses nirkabel pita lebar (broadband wireless access atau disingkat BWA) yang memiliki kecepatan akses yang tinggi dengan jangkauan yang luas. WiMAX merupakan evolusi dari teknologi BWA sebelumnya dengan fitur-fitur yang lebih menarik. Disamping kecepatan data yang tinggi mampu diberikan, WiMAX juga merupakan teknologi dengan open standar. Dalam arti komunikasi perangkat WiMAX diantara beberapa vendor yang berbeda tetap dapat dilakukan (tidak proprietary). Dengan kecepatan data yang besar (sampai 70 MBps), WiMAX dapat diaplikasikan untuk koneksi broadband ‘last mile’, ataupun backhaul

Perkembangan teknologi telekomunikasi saat ini memang sangat pesat, dimana informasi pada komunikasi kini dan masa mendatang merupakan gabungan dari suara (voice), data dan video sehingga membutuhkan bandwidth yang semakin besar. Selain itu , kecepatan transmisi dari sistem komunikasi juga menuntut kecepatan yang semakin besar. Dapat dikatakan bahwa komunikasi masa depan adalah komunikasi broadband.

Broadband wireless sesuai namanya adalah teknologi baru yang menjanjikan kepada pemakainya bandwidth yang lebar. Apabila dibandingkan dengan teknologi wireless yang sudah ada (mobile communication seperti GSM dan CDMA) terdapat perbedaan pada tujuan penggunaan dan kecepatannya . Teknologi wireless tersebut diutamakan untuk layanan suara (voice) dan jika digukanan untuk menyalurkan data hanya akan memperoleh kecepatan sekitar 9600 bps saja, sedangkan teknologi broadband wireless menjanjikan layanan data (bisa berisi data multimedia) dengan kecepatan antara 1,5 Mbps sampai dengan 128 Mbps.

Teknologi broadband wireless menggabungkan kemudahan-kemudahan yang didapat dari sistem wireless yang ada, seperti hal-hal sebagai berikut:
– Kemudahan dan kecepatan pemasangan
– Kemudahan perawatan perangkat
– Kemudahan tumbuhnya jaringan

Teknologi WiMAX juga menjanjikan fitur-fitur yang mampu bersaing dengan ASDL dan standar telepon mobile generasi ketiga (3G).Dengan begitu, WiMAX akan menjadi pelengkap sekaligus sebagai penantang baru terutama terhadap teknologi wireless yang sudah eksis.

Maraknya teknologi WiMAX serta banyaknya pihak yang terpikat pada bisnis WiMAX, menjadikan WiMAX menumbuhkan peluang bisnis baik bagi operator yang ada dan calon operator. Tetapi implementasi bisnis WiMAX menimbulkan tantangan tersendiri. Prospek bisnis WiMAX di Indonesia sangat besar karena didukung oleh pertumbuhan kebutuhan komunikasi broadband, internet, dan aplikasi yang masih terus tumbuh secara signifikan.

Indonesia juga merupakan salah satu Negara pemegang lisensi WiMax, artinya Indonesia memiliki kewenangan untuk menerapkan teknologi telekomunikasi ini pada operator-operator seluler yang memiliki kesiapan (baik secara kesiapan secara infrastruktur maupun kesiapan operational-maintanance). Akses broadband nirkabel WiMax diharapkan bisa memberikan angin segar di tengah-tengah persaingan industri telekomunikasi dan kebutuhan pasar.

Dengan paparan teknologi WIMAX diatas , beberapa peluang yang bisa diharapkan pada penerapannya di Indonesia adalah:
– Meningkatkan nilai kompetitif bisnis
– Mendorong perkembangan bisnis Telekomunikasi dan Informatika
– Pemerataan Jaringan Akses Telekomunikasi mengingat keterbatasan gelaran jaringan kabel dan wireless yang ada sekarang
– Mendorong pemanfaatan nilai lebih dari telekomunikasi (implementasi teleworking, teleconferencing , teleeducation, telemedicine, eGovernment dan eCommerce)

Semoga saja Indonesia bisa segera menerapkan penggunaan teknologi WiMax tersebut dan mengejar ketertinggalan dari Timor Leste.


Kendala-kendala dan Perannya dalam Bantuan Korban Bencana

Berdasarkan pembagian segmen penggunaan teknologi wireless, WiMAX memang ditujukan untuk penggunaan di segmen Metropolitan Area Networks (MAN). MAN biasanya terdiri dari kumpulan LAN, dan meliputi area dalam radius 50 km. Dari segi segmen penggunaan jelas WiMax ditujukan untuk segmen yang sama dengan teknologi kabel tembaga (contohnya DSL).

Masalah yang sering terjadi pada penggunaan teknologi DSL dalam menyediakan akses broadband ke pengguna biasanya sering disebut sebagai “last-mile problems”, atau masalah rentang jarak terakhir antara rumah atau kantor pengguna dan jaringan penyedia layanan broadband. Yang termasuk masalah last-mile bagi pengguna adalah rendahnya laju data broadband akibat terbaginya bandwidth ke banyak pengguna di jaringan.

Rendahnya laju data juga dapat disebabkan oleh jauhnya jarak antara lokasi pengguna dengan sentra koneksi penyedia layanan. Masalah last-mile ini juga dapat merugikan penyedia layanan karena potensi untuk memperluas cakupan pelanggan terkadang mendapat kendala belum terpasangnya infrastruktur fisik ke lokasi calon pelanggan.

Masalah-masalah last-mile itulah yang coba ditanggulangi dengan kehadiran teknologi WiMax yang nirkabel. WiMax, dikenal dengan standar 802.16, dapat melakukan transfer data dengan kecepatan sekitar 70MBps dalam radius jarak sekitar 30 – 50 km untuk menyediakan akses broadband bagi ribuan pelanggan dari sebuah base station.

Infrastruktur wiMax yang tidak tergantung pada infrastruktur kabel yang sudah ada menjadikannya dapat memberikan akses broadband ke daerah-daerah terpencil seperti pedesaan. WiMax menjadi alternatif paling dekat ketersediaannya dibanding harus menunggu perusahaan telekomunikasi memasang teknologi fiber to the home (FTTH) yang mahal.

Instalasi Pra-WiMax Pasca Tsunami Aceh
Contoh paling dekat dari model pemanfaatan WiMax untuk akses tetap adalah infrastruktur yang dibangun untuk menyediakan solusi distribusi akses Internet di Aceh pasca tsunami. Akibat tsunami, praktis sebagian besar infrastruktur kabel telekomunikasi di pantai barat Aceh mengalami kerusakan parah. Padahal, koordinasi bantuan dan operasi pemulihan pasca tsunami sangat memerlukan tersedianya akses Internet dengan kecepatan tinggi. Tidak mungkin dalam waktu singkat bisa dilakukan investasi ulang dengan menggelar kabel baru untuk mengganti yang rusak.

Solusi yang paling mungkin adalah menggunakan infrastruktur nirkabel. Untuk nirkabel, teknologi yang umum digunakan adalah jaringan WiFi yang beroperasi pada frekuensi 2,4GHz. Untuk kasus Aceh, solusi menggunakan WiFi dirasakan kurang memenuhi kebutuhan karena jangkauannya yang sangat terbatas, dan besarnya arus data yang bisa dilewatkan.

Untuk instalasi dengan karakteristik daerah seluas pantai barat Aceh mungkin kinerja maksimal yang dapat dihasilkan hanya sekitar 10 MBps, itu pun harus dengan instalasi bertopologi mesh network (jaring). Untuk dapat menangani kebutuhan kota Banda Aceh kemudian dikembangkan ke kota-kota seperti Meulaboh dan Calang, diperlukan solusi yang lebih stabil dan memiliki bandwidth lebih besar.

Intel Corporation sebagai salah satu donatur proyek Aceh Telco Relief memilih untuk menyediakan solusi perangkat Wireless Broadband Access(WBA) BreezeACCESS VL produksi Alvarion. Perangkat ini bekerja pada frekuensi 5,25 – 5,35 GHz dan 5,725 – 5,850 GHz. Semua frekuensi dianggap ideal karena bebas dari interferensi perangkat 2,4GHz. Solusi tersebut dikategorikan sebagai pra-WiMax karena sudah mengimplementasikan standar 802.16 tetapi masih belum disertifikasi sebagai perangkat WiMax.

Sebagai perangkat Pra-WiMax, WBA juga mendukung akses Internet. Dengan sifatnya yang bisa mengatasi halangan (non-line of sight), base station perangkat ini bisa terletak di luar jangkauan pandangan pengguna akses, atau bisa dipasang di mana pun tanpa harus takut akan terganggu oleh bangunan atau pepohonan.

Perangkat BreezeACCESS menggunakan teknologi OFDM, memiliki bandwidth sekitar 27MBps, dan mampu menjangkau jarak sekitar 15 kilometer. Dengan kemampuannya ini, distribusi akses Internet ke seluruh kota banda Aceh dapat dicukupi dengan membangun tiga atau empat base station, sedangkan untuk kota lain seperti Meulaboh dan Calang dibutuhkan hanya satu base station.

Semua base station terhubung langsung dengan titik terminasi jaringan kabel serat optik bawah laut di pantai Banda Aceh yang telah dibangun oleh Global Marine Systems Limited (GMSL) asal Inggris. Setiap base station menggunakan interbase backhaul yang redundant sehingga jika pada salah satu jalur koneksi terjadi kerusakan, koneksi tidak akan terputus karena base station itu masih dapat bekerja menggunakan jalur cadangan. Di setiap base station akan dipasang perangkat router yang berfungsi sebagai pengatur bandwidth sekaligus firewall. Pengaturan routing menggunakan Border Gateway Protocol (BGP) sehingga proses routing dapat berlangsung secara dinamis dan otomatis.

Selain base station, Intel juga menyiapkan 50 unit CPE (Client Premises Unit, unit yang dipasang di tempat klien) yang akan dipasang di lokasi-lokasi penting, seperti gedung pemerintahan, sekolah, kantor LSM, dan kampus perguruan tinggi. Setiap CPE rata-rata akan menikmati bandwidth lebih dari 2MBps. Setiap CPE kemudian mendistribusikan bandwidth melalui jaringan Ethernet ke sejumlah komputer di setiap lokasi. Untuk akses nirkabel setiap CPE juga dilengkapi dengan sebuah access point, sehingga pengguna dapat mengakses Internet secara nirkabel dari perangkat seperi laptop atau PDA. Terlihat bahwa untuk kasus Aceh, perangkat Wi-Fi tetap digunakan sebagai penunjang dari implementasi teknologi WiMax.

Instalasi dan pemeliharaan dari sistem Pra-WiMax tersebut dilakukan dengan kerjasama dari Yayasan Airputih, yang tim teknisnya aktif membantu pemulihan infrastruktur telekomunikasi data dan telah berada di Aceh sejak tanggal 30 Desember 2004. Tim teknis yang terdiri dari para relawan berkeahlian tinggi ini sampai kini masih berada di Banda Aceh dan beberapa kota di pesisir barat Aceh. Selama satu tahun, Yayasan Airputih akan mengoperasikan dan memelihara jaringan nirkabel ini, sebelum akhirnya menyerahterimakannya kepada masyarakat lokal Aceh yang nantinya juga akan dibekali kemampuan teknis.

WiMax untuk Perangkat Mobile
Standar IEEE 802.16e adalah sebuah amandemen dari spesifikasi dasar IEEE 802.16, dan membidik pasar mobile dengan menambahkan portabilitas dan kemampuan bagi perangkat mobile dengan adapater 802.16e untuk terhubung langsung dengan jaringan WiMax. Standar IEEE 802.16e masih dalam tahap penyusunan, dan diharapkan proses penyelesaiannya dapat berakhir tahun 2006.

Salah satu perkembangan terbaru terkait dengan WiMax mobile adalah kesepakatan yang dicapai oleh Intel dan Nokia pada bulan Juni lalu untuk bekerjasama mendukung pengembangan teknologi WiMax mobile, dan akan saling mendukung agar standarisasi teknologi tersebut dapat segera dirilis.

Dalam butir-butir kesepakatan tersebut, Intel dan Nokia yang sama-sama tergabung dalam WiMax Forum akan bekerjasama dalam masalah-masalah yang berhubungan dengan pengembangan perangkat klien mobile Wimax dan infrastruktur jaringan, serta mempromosikan teknologi tersebut di antara operator dan penyedia layanan. Nokia dan Intel mengusung Wimax mobile sebagai teknologi yang dapat digunakan pada layanan data yang melengkapi jaringan 3G yang sudah ada.

Walaupun banyak yang memprediksi bahwa WiMax akan menggerogoti pasar 3G (hasil riset TelecomViews bahwa pada tahun 2009 menyebutkan lebih dari 40% pasar broadband nirkabel akan dikuasai oleh WiMax), 3G tidak akan hilang dan kemungkinan besar kedua teknologi tersebut akan hidup secara berdampingan. 3G sudah lebih mapan dibanding WiMax, dan sudah banyak dipasang oleh berbagai negara. Selain itu 3G juga memiliki kelebihan dalam menyediakan mobilitas dalam daerah cakupan yang lebih luas. Teknologi 3G juga tidak stagnan, dan terus berkembang. Tahun ini base station 3G akan diupgrade agar mendukung High Speed Dowlink Packet Access(HSDPA) yang akan menjadi feature standar bagi ponsel 3G mulai tahun 2006.

Sementara itu, WiMax memiliki masa depan cerah karena dilihat menawarkan kesempatan bagi operator telekomunikasi alternatif untuk menawarkan layanan broadband dengan harga bersaing untuk pelanggan di daerah metropolitan, dan juga untuk pelanggan di daerah pedesaan atau kota kecil dengan infrastruktur terbatas. Kombinasi dengan teknologi lain seperti VoIP juga dapat menjadi peluang bisnis baru.

Yang jelas di masa depan tidak ada vendor nirkabel atau penyedia layanan yang akan mengikat dirinya pada satu jenis teknologi broadband, atau satu platform jaringan. Yang memegang kendali adalah konsumen. Bagi konsumen yang penting adalah bagaimana kebutuhan (berkomunikasi lewat telepon, membaca e-mail, download content, video streaming) dapat dipenuhi. Pertanyaan tentang “bagaimana” kebutuhan itu akan bisa dipenuhi tidak akan menjadi batasan.

Aral Melintang bagi WiMax
Kendala utama yang menghadang implementasi teknologi WiMax tidak lain adalah masalah kebijakan dan regulasi pemerintah untuk regulasi nirkabel. Rasanya masih belum hilang dari ingatan kita ulasan tentang kisruhnya pengaturan hak lisensi 3G. Kemungkinan keuntungan yang menggiurkan dari penguasaan frekuensi nirkabel boleh jadi akan membuat banyak pihak berebut, dan akhirnya merugikan pengguna yang harus membayar mahal untuk dapat menikmati layanan broadband.

Implementasi teknologi Pre-WiMax di Aceh contohnya, sempat dikuatirkan terhambat oleh masalah yang terkait dengan regulasi. Berdasarkan peraturan pemerintah, penggunaan perangkat WBA yang bekerja di frekuensi 5GHz membutuhkan izin frekuensi yang hanya bisa didapatkan oleh operator telekomunikasi. Pengguna juga dikenai biaya hak penggunaan (BHP) frekuensi yang harus dibayarkan per tahun. Selain itu, bea masuk perangkat dan bea impor lain bisa mencapai 30% dari harga perangkat. Perlu dipikirkan penerapan suatu strategi pengaturan frekuensi nirkabel yang mengedepankan paradigma kepentingan publik sehingga akses broadband menjadi sesuatu yang dapat dinikmati oleh sebanyak-banyaknya masyarakat.

Selain masalah regulasi, WiMax juga mungkin akan butuh waktu sedikit lama sebelum dapat digunakan secara luas oleh masyarakat. Saat ini harga perangkat-perangkat WiMax masih sangat mahal karena masih diproduksi secara terbatas. Selain itu, perangkat-perangkat berteknologi WiMax yang sekarang sudah ada di pasaran juga belum melewati proses sertifikasi dari WiMax Forum sehingga belum dijamin kinerja maupun kompabilitasnya satu sama lain.


Kalau anda pernah merasakan nikmatnya koneksi WiFi entah di cafe, di rumah menggunakan router, anda pasti berpendapat bahwa koneksi internet broadband akan terasa sangat lambat. Bagi saya sendiri, saya jauh lebih senang menggunakan koneksi WiFi, terutama bila di kampus ataupun di cafe-cafe, dibanding memanfaatkan koneksi modem broadband 3G ataupun 3.5G. Kenapa? Karena kadang kala signal yang dibutuhkan untuk koneksi internet sangat sulit untuk dicari, sehingga walaupun sudah mahal-mahal beli modem 3.5G atau modem 3G akhirnya hanya bisa puas dengan speed koneksi level GPRS dengan maksimum sekitar 153kbps T_T, bahkan dalam kondisi terparah pun tidak bisa melakukan koneksi.

Oke, WiFi sangatlah nikmat. Selain gratis, kecepatannya kencang, tapi permasalahannya apa? Ya, permasalahan WiFi yang terbesar adalah jangkauannya yang kecil. Biasanya WiFi hanya meliputi 1 daerah kecil, dan untuk menambah luas jangkauan kita harus menginvestasi lebih pada Access Point baru. Pengaruhnya ke pengguna, ketika berpindah dapat menyebabkan lost connection. Selain itu karena jangkauannya yang kecil tersebut kadang-kadang sangat sulit menemukan tempat yang menyediakan free WiFi.

Nah, bagi para penggemar kecepatan koneksi WiFi, sebentar lagi kita boleh berbahagia, karena para ilmuwan di dunia yang tergabung dalam organisasi IEEE telah menetapkan sebuah standard baru dalam dunia telekomunikasi dengan kode IEEE 802.16, yaitu project WiMAX. WiFi sendiri juga merupakan suatu standard dari IEEE dengan kode IEEE 802.11.

WiMAX merupakan singkatan dari Worldwide Interoperability for Microwave Access. WiMAX sendiri memiliki kelebihan pada jangkauannya yang luas yang meliputi 1 kota. Lalu bagaimana kecepatannya? Tidak perlu khawatir, WiMAX sendiri memiliki kecepatan akses yang setara dengan WiFi namun memiliki jangkauan yang berkali-kali lipat lebih luas dan bersifat broadband access, sehingga kita bisa mengaksesnya dari mana saja seperti menggunakan modem 3G(UMTS) ataupun 3.5G(HSDPA).

WiMAX sendiri merupakan salah satu kandidat dari 4G(Fourth Generation) Telecommunications. Di Indonesia sendiri saat ini sudah diketahui ada 2 operator yang mengambil lisensi untuk berinvestasi pada WiMAX. Menurut yang saya dengar 2 operator itu adalah Indosat dan Telkomsel.

Nah pada kesempatan ini saya ingin menshare kepada anda semua apa dan untuk apa sih sebenarnya WiMAX itu. Bagi para ilmuwan, WiMAX bertujuan untuk memberikan open internet experience yaitu sebuah fasilitas internet yang bisa dinikmati dari semua kalangan yang menyediakan akses internet cepat dan murah. WiMAX sendiri diharapkan bisa diaktifkan dengan mudah, dengan sistem plug and play dan dapat diakses dari mana saja (bersifat broadband) sama seperti ketika kita menggunakan modem 3G ataupun 3.5G. Mungkin saat ini, kecepatan akses internet broadband maksimum yang pernah kita tahu memiliki kecepatan sekitar 7.2Mbps(HSDPA) yang tergolong dalam kategori 3.5G. WiMAX sendiri, menurut beberapa referensi yang saya baca memiliki throughput (laju data) sekitar 75Mbps idealnya, dan 45 Mbps pada kondisi nyata. Bila kita lihat kecepatan akses WiMAX sangat jauh sekali bila dibandingkan dengan teknologi 3/3.5 G dan kecepatan WiMAX bisa disetarakan dengan WiFi yang memiliki throughput sekitar 54Mbps.

WiMAX sendiri merupakan menerapakan infrastruktur dan protokol untuk mendukung dan menghandle konten/traffic multimedia, seperti video, animasi dan lagu baik yang bersifat real time. Jaringan WiMAX sendiri memiliki kapasitas pengguna dan bandwidth yang lebih besar sehingga tentunya akan lebih reliable (dapat diandalkan). WiMAX sendiri mendukup manajemen QoS (Quality of Service) berbeda dengan WiFi yang tidak memiliki QoS pada protokolnya. Dengan adanya manajemen QoS tentunya koneksi menggunakan WiMAX dapat diandalkan.

Mungkin sedikit membahas hal tehnik, perbedaan WiMAX dan WiFi terletak pada protokolnya. Meskipun sama-sama menggunakan metode Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM), struktur dari jaringan WiFi dan WiMAX sangatlah berbeda.

WiFi sendiri menggunakan struktur jaringan terdistribusi dimana setiap elemen pada jaringan dapat menjadi pemancar bagi elemen lainnya. Model struktur seperti ini juga disebut dengan Ad Hoc Network. Hal ini menyebabkan protokol WiFi tidak mendukung QoS dan cenderung tidak reliable.

Berbeda dengan WiFi, WiMAX memiliki struktur tersentralisasi (centralised) dimana ada satu controller yang berfungsi untuk mengatur dan mengarahkan traffic agar efisien. Selain itu dengan adanya controller ini dapat meningkatkan QoS dan juga reliability.

Pada akhirnya, dengan beberapa kelebihan seperti koneksi yang cepat dan sifatnya yang broadband, didukung juga dengan kemudahan mengakses dan harganya yang didesain agar ekonomis, dan mengesampingkan beberapa masalah seperti tidak tentunya kualitas signal untuk koneksi (salah satu kelemahan broadband), tentunya kehadiran WiMAX akan sangat kita tunggu-tunggu. Saya sendiri pun cukup antusias menanti kedatangan WiMAX ke Indonesia. 😀 Saya hanya khawatir mengenai penerapan harga yang seenaknya oleh operator yang melakukan investasi.

Di negara-negara maju, jaringan WiMAX sendiri sudah mulai diterapkan. Sayangnya di Indonesia, sampai saat ini masih terbentur masalah regulasi untuk menerapkan jaringan WiMAX. Namun, cepat atau lambat tentunya jaringan WiMAX ini akan masuk ke Indonesia. Dengan diterapkannya jaringan tersebut harapannya semakin banyak orang yang bisa mengakses internet.

Pada kesempatan kali ini saya mungkin membahas sedikit topik yang banyak memiliki istilah teknis. Bila ada diantara kalian yang kebingungan silakan bertanya atau jangan ragu-ragu untuk mencari menggunakan Google.